Oleh: Frangky Selamat
Dua puluh satu kali penyelenggaraan acara yang sama dalam kurun waktu 12 tahun, bukan proses yang biasa. Butuh kerja keras, ketekunan, keuletan, komitmen, kecintaan pada mahasiswa dan kolaborasi yang solid dengan sejumlah pihak terkait.
Dosen kewirausahaan dan pengelola Program Studi Sarjana Manajemen tidak mungkin bekerja sendiri. Dari penyelenggaran perdana yang melibatkan organisasi kemahasiswaan, hingga sejumlah program studi di dalam lingkungan Universitas Tarumanagara, semua bekerja sama untuk satu harapan agar acara dapat terselenggara, lancar dan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa yang terlibat.
Fakultas Teknologi Informasi sempat menjadi mitra dengan membantu menyiapkan website Entrepreneur Week yang berisi informasi seputar acara. Profil kelompok bisnis ditampilkan dengan produk-produk yang ditawarkan. Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dilibatkan di dalam kelompok mahasiswa sehingga bisnis yang dikembangkan mendapatkan “sentuhan” teknologi informasi.
Fakultas Seni Rupa dan Desain juga secara kontinu menjadi mitra dengan memberikan sentuhan seni dalam desain booth, logo dan branding acara. Kelompok mahasiswa juga saling berkolaborasi di dalam satu tim. Mereka bisa bekerja sama walau berbeda disiplin ilmu dan saling melengkapi.
Program Studi Sarjana Teknik Mesin dan Program Studi Sarjana Teknik Industri tidak kalah untuk turut meramaikan acara. Seorang mahasiswa dari program studi teknik mengaku senang bisa belajar “menjual” produk yang dihasilkan. Dia menyadari, produk yang bagus tidak cukup jika tidak ada yang mampu meyakinkan calon konsumen untuk membeli. Komunikasi dengan publik diasah sehingga tidak “gagap” menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.
Tidak lupa rekan dosen, mitra kontraktor dan tentu saja pihak mal yang telah berkenan “menyewakan” tempat untuk acara EW dengan segala dinamikanya. Mereka adalah mitra yang berkontribusi besar hingga acara untuk pembelajaran mahasiswa dapat diselenggarakan dengan lancar.
Terakhir, para pengisi acara yang adalah mahasiswa, ada biduanita, band, pesulap, penari, hingga penata sound system sehingga acara EW mampu memeriahkan dan menghibur pengunjung mal yang hadir sepanjang enam hari ini.
Kolaborasi memang tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan visi, cara pandang, cara kerja, menjadi hal yang biasa. Justru di situlah letak proses pembelajaran terjadi bahwa dunia itu majemuk. Tidak ada yang seragam. Namun karena berbeda, selalu terdapat peluang untuk saling melengkapi dan menyempurnakan. Sinergi pun terjadi.
Kolaborasi adalah kunci untuk kesuksesan bersama. Semua merasakan manfaat positif. Mari kita lanjutkan dan perluas kolaborasi ini.