Kita pernah mendengar satu istilah tentang Titian Muhibah yang merupakan suatu program sosial budaya tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia. Namun untuk kali ini antara Universitas Tarumanagara (Untar) dengan Tenku Abdul Rahman University of Management and Technology (TAR UMT) juga menjalin kolaborasi itu dalam suatu konferensi bertajuk Internasional Researcher and Student Conference atau IRCE yang digelar pada 14-15 Agustus 2025 di Kampus Utama TAR UMT di Kuala Lumpur, Malaysia.
IRCE 2025 mengambil tema: “Future-Proofing Business and Education: Innovation, Resilience and Sustainability” dengan Keynote Speakers Professor Dr Michael Frese (Asia Business School – in cooperation with MIT Sloan Management and Leuphana, University of Lueneburg) dan Dato’ Professor Dr Jim Khor Mun Wei (Group Managing Director of Hong Leong Industries Bhd and Managing Director of Hong Leong Yamaha Motor Sdn Bhd)
Di bahwa koordinasi Dr. Hetty Karunia Tunjungsari, SE., MSi selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untar, Program Studi Sarjana Manajemen FEB Untar sebagai Cohost dalam event ilmiah tersebut, bersama dengan universitas lain dari dalam dan luar negeri.
IRCE 2025 menyediakan platform bagi mahasiswa dan dosen peneliti untuk sharing temuan baru, metodologi dan inovasi. Mendorong diskusi lintas disiplin dengan mempromosikan kerja sama penelitian internasional dan membangun kemitraan. Memfasilitasi jaringan antara mahasiswa, peneliti, dan profesional industri. Menawarkan pengalaman multikultural melalui pertukaran akademik dengan rekan-rekan dari latar belakang budaya dan nasional yang beragam.
Saling melengkapi kelima presenter Untar yaitu Dr. Galuh Mira Saktiana, SE., MSc membawakan tema marketing, Dr. Hetty Karunia Tunjungsari, SE., M.Si tentang entrepreneurship, Dr. Yusi Yusianto, SE., ME mengangkat kondisi perekonomian Indonesia, Dr. Nuryasman MN, SE., MM bertemakan ESG dalam konteks manajemen keuangan serta Kartika Nuringsih, SE., MSi dengan tema sustainable entrepreneurship.
Dalam konferensi tersebut Dr. Galuh Mira Saktiana, SE., M.Sc dan Dr. Hetty Karunia Tunjungsari, SE., M.Si dilibatkan sebagai moderator. Tema-tema tersebut dipresentasikan dalam sesi paralel dengan mendapatkan apresiasi sangat bagus dari peneliti dari Malaysia, Taiwan maupun Filipina.
Melalui IRCE 2025 peneliti mendapatkan kesempatan berharga untuk saling tukar pengetahuan dan berdiskusi tentang bagaimana mempersiapkan pendidikan dan bisnis untuk masa depan agar menjadi inovatif, mampu bertahan dan berkelanjutan.
Selayaknya sebagai titian muhibah, pertukaran kolaborasi antara Untar dengan Tar UMT menjadi sangat penting untuk saling mendukung dalam penyelenggaraan konferensi selanjutnya. Momen ini memberikan kesempatan berharga bagi dosen peneliti terkait isu-isu baru dalam membangun keberlanjutan bisnis. Semoga makin banyak rekan-rekan yang tertarik mengikuti even riset ini. Sampai jumpa di IRCE 2026, bila ada masa kita bertemu kembali di Malaysia. (Rrkn)