Catatan Mahasiswa dari Jakarta Immersion Programme 2025 (1): Seolah Bertemu Kawan Lama, Menelusuri Denyut Nadi Jakarta

Oleh:Wellson Arta (115230338)

Pengantar:
Acara Jakarta Immersion Programme 2025 yang telah berlangsung pada 22-25 September 2025 telah berakhir. Acara yang diselenggarakan oleh Tarumanagara Enterprise dan melibatkan mahasiswa Nanyang Politechnic dan Program Studi (Prodi) S1 Manajemen FEB Universitas Tarumanagara ini telah menyisakan banyak pengalaman berharga bagi pesertanya. Berikut adalah catatan pertama yang disusun oleh Wellson Arta (11520338).

Mengikuti program Jakarta Immersion Nanyang Polytechnic (NYP) 2025 benar-benar terasa seperti menelusuri denyut nadi Jakarta dari dekat penuh warna, hiruk pikuk, tapi juga kaya makna. Sejak hari pertama, atmosfernya sudah luar biasa. Mahasiswa dari Singapura datang dengan semangat tinggi, dan kami dari Universitas Tarumanagara (Untar) menyambut mereka seperti teman lama yang akhirnya bertemu. Opening Ceremony dan Campus Tour jadi momen awal yang hangat, di mana batas budaya perlahan mencair, berganti tawa dan rasa ingin tahu.

Hari-hari berikutnya membawa pengalaman yang semakin seru. Museum Nasional dan Monas bukan sekadar tempat wisata. Di sana kami belajar bagaimana sejarah Indonesia membentuk semangat kreatif masa kini. Lalu, kunjungan ke Blibli membuka mata kami tentang bagaimana bisnis digital tumbuh pesat di tengah pasar yang dinamis. Rasanya seperti melihat langsung masa depan ekonomi yang terus bergerak.

Momen paling menegangkan sekaligus menyenangkan? Tentu saja Pitching Session bersama Eria dan Padmanagara. Mahasiswa NYP mempresentasikan ide-ide yang segar, dan kami belajar bahwa keberanian serta kreativitas tidak mengenal batas negara. Sesi itu benar-benar memantik semangat wirausaha dalam diri kami.

Hari keempat adalah campuran antara belajar dan menikmati budaya. Thamrin City memperlihatkan bagaimana ekonomi rakyat berdetak melalui interaksi dan kreativitas lokal. Sementara Workshop Business Model Canvas mengajarkan cara memetakan ide agar bisa bertahan di dunia nyata. Malamnya, Finale Dinner jadi puncak yang manis penuh tawa, foto, dan janji untuk tetap terhubung meski jarak memisahkan.

Belajar menari bersama di Padmanagara, Untar.

Dan pada hari terakhir, kunjungan ke Tzu Chi Foundation membuat kami merenung. Di balik semua hiruk pikuk bisnis dan ekonomi, ada sisi kemanusiaan yang tak kalah penting. Itulah pelajaran yang mungkin tak akan pernah kami dapatkan di ruang kelas.

Program ini bukan sekadar kegiatan lintas budaya ini perjalanan tentang memahami manusia, kreativitas, dan nilai kerja sama. Kami pulang dengan kenangan, ilmu, dan rasa kagum bahwa dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik jika kita belajar saling memahami.

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

24

Mei

Hari Raya Waisak

25

Mei

Wisuda ke-83 Untar

27-29

Mei

Rapat Kerja Untar 2024

1

Juni

Hari Lahir Pancasila

31

Juli

Batas Akhir Pendaftaran Mahasiswa Baru