Catatan dari EW Ke-21 (3): Pelajaran Enam Hari untuk Selamanya

Oleh: Frangky Selamat

Pengalaman itu mahal harganya. Tidak jarang, tidak mudah pula untuk memperolehnya. Proses pembelajaran menjadi sarana yang tepat untuk memperoleh pelajaran berharga. Sekali dan berguna sepanjang hayat.

Ajang Entrepreneur Week (EW) ke-21 yang telah berlangsung pada 3-8 Juni 2025 menyisakan banyak kenangan, pengalaman dan pelajaran bagi mahasiswa, terutama peserta yang merupakan mahasiswa yang mengambil konsentrasi kewirausahaan (Entrepreneurship).

Ketika acara pembukaan dimulai dengan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Tarumanagara, dada ini terasa bergetar, sambil bertanya di dalam hati akankah acara tahunan ini akan memberikan sumbangsih berarti untuk negara dan bangsa ini?

Jika jawabannya adalah ya, pelajaran apa yang telah mahasiswa dapatkan?

Sejumlah mahasiswa yang dimintai pendapatnya mengemukakan dua aspek utama, dari sisi kecakapan bisnis dan soft skill.

Dari aspek kecakapan bisnis, mereka menyadari bahwa tidak mudah membangun bisnis dari nol. Model dan rencana bisnis yang sudah dipikirkan matang, belum tentu bisa dijalankan secara mulus, bahkan mungkin harus dirancang ulang. Dari segmen pasar yang tidak pas, walau baru tampil di pameran tapi telah memberikan indikasi itu.

Produk yang mesti diperbaiki karena masih mencari-cari desain dan formula yang sesuai dengan keinginan pasar, atau cara berjualan dan berkomunikasi secara efektif dengan khalayak umum agar yakin, percaya dan mau membeli produk yang ditawarkan.

Belum lagi produk yang bagus tidak menjamin akan laku terjual jika tidak ditawarkan dengan kemampuan komunikasi yang baik.

Seorang mahasiswa yang mengaku biasa berjualan, tapi bukan hasil produksi sendiri, mengaku lebih sulit menjual produk buatan sendiri. Tantangannya berat karena belum menemukan “resep” yang sesuai dengan selera pasar.

Hal-hal teknis lain seperti pentingnya desain banner yang menarik, informasi harga yang jelas, keramahtamahan dalam melayani juga menjadi fokus perhatian.

Satu kelompok yang begitu yakin dengan inovasi yang ditawarkan menyampaikan bahwa keunikan yang ditawarkan ditanggapi datar oleh pengunjung. Dianggap biasa dan tidak istimewa.

Kelompok lain yang menawarkan produk nonmakanan dan minuman mengatakan, lebih mudah menjual makanan dan minuman ketimbang produk handmade yang dia hasilkan. Namun dia tidak berkecil hati sembari yakin bahwa bisnis itu persaingannya amat keras dan sangat mudah untuk ditinggal konsumen karena selera konsumen yang cepat berubah.

Aspek soft skill

Dari aspek soft skill, mahasiswa sepakat bahwa pola kerja sama, kekompakan dan saling memberikan semangat adalah hal utama agar selama tiga hari penuh (tiap kelompok diberikan waktu tiga hari) dari pagi hingga malam mereka bisa tetap tampil prima. Kedisiplinan mereka diuji untuk mengikuti standar operasional mal. Tidak boleh berlaku seenaknya apalagi melanggar peraturan.

Kemudian selanjutnya bagaimana? Ada yang masih ragu untuk terus mengembangkan dan melanjutkan bisnis yang telah dirancang. Yang lain mengatakan masih menunggu untuk melihat kondisi yang ada.

Yang lain lagi, penuh keyakinan untuk terus menjalankan bisnis ini karena dirasa memberikan keuntungan lumayan, selain latar belakang keluarga yang memberikan dukungan. Sebagai anak muda, dinamika yang terjadi, yakin atau ragu, adalah wajar jika masih bersemayam di dalam pikiran.

Prodi Sarjana Manajemen, saat ini sedang dan masih berproses untuk bekerja sama dengan lembaga terkait untuk proses inkubasi bisnis mahasiswa. Beberapa kelompok sedang dalam proses dan memperlihatkan semangat kewirausahaan yang patut diacungi jempol.

Senin, 9 Juni 2025, area di depan Sogo Department Store, Mal Emporium Pluit, mungkin tak lagi meriah seperti enam hari yang sudah dilewati bersama. Jika nyala semangat kewirausahaan terasa mulai meredup, tiada salahnya sesekali berkunjung ke tempat itu sambil membayangkan bahwa pernah ada acara EW yang meriah, penuh semangat dan membangkitkan semangat muda yang tak pernah padam.

Atau ke area-area lain yang pernah menjadi tempat EW berlangsung. Dari kampus hingga mal terkemuka di Jakarta. Bernostalgia sambil mengumpulkan energi baru.

Jika sudah sukses sebagai wirausaha, jangan pernah lupakan bahwa di area itu kita semua pernah berjuang bersama sebagai civitas akademika Universitas Tarumanagara, dan bangga menjadi bagian di dalamnya.

 

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

24

Mei

Hari Raya Waisak

25

Mei

Wisuda ke-83 Untar

27-29

Mei

Rapat Kerja Untar 2024

1

Juni

Hari Lahir Pancasila

31

Juli

Batas Akhir Pendaftaran Mahasiswa Baru